Klasifikasi dan pemerian
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. salman Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).
Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari emaknya. Batangnya biasanya sangat bantet. Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap.
Macam
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
- Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
- Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
- Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.
Kegunaan
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Namun, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ka'al tidak dianjurkan mengonsumsinya.
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang dikandung[1], paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Suatu enzim endonuklease yang disebut Cel1 juga diekstrak dari seledri dan dipakai dalam suatu teknik biologi molekular yang disebut Tilling.
Manfaat Dan Khasiat Seledri
Melawan kanker
Salah satu manfaat terbaik dari seledri adalah sifat antikankernya. Studi yang dilakukan peneliti di University of Illinois yang mengejutkan menemukan bahwa seledri kaya akan senyawa yang disebut luteolin yang mampu membantu menurunkan pertumbuhan sel kanker pada pankreas.Studi lain melaporkan bahwa asupan rutin seledri berkaitan dengan penurunan risiko kanker payudara karena menghambat pembentukan sel kanker payudara.
Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah pintu gerbang ke kondisi kesehatan yang serius termasuk serangan panas fatal dan cacat. Untuk mengurangi risiko menderita penyakit yang mengancam jiwa, memilih diet yang tepat dan efektif dalam mengontrol tekanan darah adalah hal yang sangat penting. Di antara semua makanan sehat, seledri adalah pilihan yang tidak boleh terlewatkan.Seledri juga mengandung senyawa yang disebut phthalide yang mengurangi produksi hormon stres, sehingga mampu merelaksasi otot-otot di sekitar arteri dan memfasilitasi sirkulasi darah. Juga, kalium dalam seledri membantu menstabilkan denyut jantung dan menurunkan tekanan darah.
Menurunkan kolesterol
Kolesterol tinggi dalam tubuh adalah masalah serius karena menyebabkan berbagai penyakit seperti empedu yang membatu. Mengonsumsi seledri secara teratur membantu menjaga kadar kolesterol tetap normal untuk menghasilkan hormon dan mengatur vitamin D dalam tubuh. Terlebih lagi, senyawa unik yang disebut 3-n-butylphthalide (BuPh) dengan fungsi menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung terkandung di dalam seledri.Sebuah uji coba pada hewan yang dilakukan oleh University of Singapore menunjukkan bahwa ekstrak seledri membantu tikus untuk menurunkan tingkat lipid secara signifikan, sehingga menurunkan kolesterol. Pada catatan yang sama, penelitian lain di Universitas Chicago menunjukkan bahwa dua tangkai seledri sehari dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).
Menyehatkan mata
Vitamin adalah salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan tubuh. Vitamin penting untuk menjaga penglihatan dan kesehatan mata. Mengonsumsi satu tangkai besar seledri dapat memberikan kontribusi hingga 10 persen dari kebutuhan harian untuk vitamin E. Selain itu, kehadiran antioksidan seperti flavonoid dan fitonutrien polifenol dalam seledri membantu untuk melembapkan mata.Mengurangi peradangan
Peradangan kronis dapat menyebabkan masalah serius termasuk penyakit Alzheimer dan diabetes. Di sinilah seledri sangat berguna.Beberapa dokter juga mengungkapkan bahwa sayuran ini dapat digunakan untuk menenangkan saraf dan membantu nyeri sendi, asma, jerawat atau infeksi paru-paru.
Meningkatkan kesuburan pria
Penurunan konsentrasi sperma dan produksi air mani telah membuat masalah kesuburan menjadi hal yang mendesak untuk generasi saat ini.Dr Alan R. Hirsch, Direktur Smeel and Taste Treatment and Research Foundation, mengatakan dua feromon dalam seledri, androstenone dan androstenol, dapat meningkatkan gairah seksual. Kabar baik lainnya adalah minyak seledri efektif dalam meningkatkan jumlah dan mobilitas sperma, bila dikonsumsi bersama-sama dengan vitamin E.
Meningkatkan pencernaan
Tubuh Anda dapat menyerap nutrisi dengan baik hanya bila fungsi sistem pencernaan Anda benar-benar sehat. Tinja yang keras atau sembelit adalah tanda-tanda pencernaan yang tidak sehat. Kandungan air yang tinggi pada seledri mampu memfasilitasi pencernaan dan memudahkan ekskresi. Demikian pula, senyawa yang disebut NBP dalam seledri meningkatkan sirkulasi dalam usus, sehingga membantu tubuh untuk melakukan detoksifikasi.Menurunkan berat badan
Obesitas adalah masalah kesehatan yang banyak diderita orang di seluruh dunia Nah, banyak orang yang berjuang untuk menjalani diet. Selama proses ini, kadang-kadang sulit untuk memilih makanan rendah kalori, namun kaya nutrisi. Tak perlu bingung, karena seledri adalah makanan yang sempurna untuk diet.Seledri akan memberikan nutrisi penting seperti magnesium dan kalium pada tubuh, Satu tangkai besar seledri juga hanya mengandung 10 kalori. Sayuran satu ini juga membantu mengatur lipid dan lemak dalam tubuh untuk mengontrol metabolisme dan mencegah obesitas.