Tanaman kelor (Moringa oleifera) adalah sejenis tanaman kecil yang berasal dari India dan Asia Tenggara.
Tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman obat-obatan dan juga sebagai tanaman pangan.
Buah, daun, dan biji kelor dapat dimakan dan memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Beberapa kandungan nutrisi yang terdapat dalam kelor antara lain vitamin A, vitamin C, protein, zat besi, kalsium, dan kalium.
Selain itu, kelor juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, antara lain:
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi
- Menjaga kesehatan kulit dan rambut
- Membantu menurunkan kadar gula darah
- Menurunkan kadar kolesterol
- Menjaga kesehatan pencernaan
- Meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.
Tanaman kelor dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan kondisi tanah yang subur dan mendapat banyak sinar matahari.
Tanaman ini dapat ditanam dari biji atau stek.
Daun kelor biasanya dipanen saat tanaman berusia sekitar 2-3 bulan setelah ditanam.
Ciri-Ciri Tanaman Kelor
Berikut adalah beberapa ciri-ciri tanaman kelor:
- Bentuk
Tanaman kelor berbentuk pohon kecil atau semak dengan ketinggian sekitar 3-5 meter.
Batangnya berbentuk silinder dengan permukaan yang kasar.
Cabangnya tumbuh rapat dengan daun-daun yang menjuntai.
- Daun
Daun kelor berukuran kecil hingga sedang, berbentuk bulat lonjong atau oval dengan tepi yang rata.
Ukuran daun berkisar antara 1-2 cm hingga 7-8 cm.
Daun kelor memiliki warna hijau cerah dan terdiri dari daun majemuk dengan jumlah daun anak yang bervariasi dari 3 hingga 9 daun anak.
- Bunga
Bunga kelor kecil dan berwarna putih, tumbuh dalam kelompok yang padat di ujung cabang.
Kelopak bunganya berbentuk seperti lonceng kecil dengan lima kelopak.
- Buah
Buah kelor berbentuk seperti kacang polong, berwarna coklat keabu-abuan, dan memiliki panjang sekitar 15-45 cm.
Buah kelor mengandung biji berbentuk oval, berwarna coklat kehitaman dan memiliki permukaan kasar.
- Akar
Akar kelor berbentuk silinder dan memiliki banyak akar cabang yang tumbuh di permukaan tanah.
- Biji
Biji kelor memiliki bentuk oval atau bulat, berukuran sekitar 1 cm hingga 1,5 cm.
Kulit bijinya keras dan beralur-alur, berwarna coklat tua.
Biji kelor mengandung minyak nabati yang banyak digunakan dalam pembuatan kosmetik dan produk perawatan kulit.
- Pertumbuhan
Tanaman kelor mudah tumbuh dan cocok ditanam di daerah tropis dan subtropis dengan kondisi tanah yang subur dan mendapat banyak sinar matahari.
Tanaman kelor dapat tumbuh dari biji atau stek, dan dapat dipanen setelah berumur 2-3 bulan.
Budidaya Kelor
Berikut adalah langkah-langkah dalam budidaya tanaman kelor:
- Persiapan lahan
Pilih lahan yang cukup subur dengan pH tanah antara 6-8.
Lahan harus diolah dengan baik dan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lainnya.
- Penanaman
Tanam biji kelor atau stek pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm dan jarak tanam antar tanaman sekitar 30-50 cm.
Pastikan untuk menyiraminya setelah ditanam dan selanjutnya disiram setiap dua hari sekali.
- Perawatan
Tanaman kelor membutuhkan perawatan yang cukup mudah, seperti penyiraman yang cukup dan pemupukan secara berkala.
Tanaman kelor juga dapat dipangkas untuk membentuk pola pertumbuhan yang sesuai.
Jaga agar lahan tetap bersih dari gulma dan hama.
- Panen
Daun kelor dapat dipanen setelah tanaman berusia sekitar 2-3 bulan.
Pilihlah daun yang masih segar dan hijau untuk diambil.
Buah kelor dapat dipanen setelah tanaman berumur sekitar 8-10 bulan.
- Pasca Panen
Setelah panen, daun kelor harus segera dikeringkan agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Buah kelor dapat disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan pada suhu yang tepat agar dapat bertahan lama.
Demikianlah beberapa langkah dalam budidaya tanaman kelor.
Dalam budidaya kelor, penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti pH tanah, penyiraman, pemupukan, dan pemberantasan hama dan penyakit.
Dengan perawatan yang tepat, tanaman kelor dapat tumbuh subur dan memberikan hasil yang baik.
Kandungan Zat Daun Kelor
Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, termasuk kaya akan kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa zat gizi yang terkandung dalam daun kelor:
- Protein
Daun kelor mengandung protein yang tinggi dan lengkap.
Kandungan protein dalam daun kelor mencapai 27% dari berat keringnya.
Protein yang terkandung dalam daun kelor mudah dicerna dan diabsorpsi oleh tubuh.
- Vitamin
Daun kelor mengandung berbagai jenis vitamin seperti vitamin A, B, C, dan E.
Kandungan vitamin A dalam daun kelor sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari pada wortel.
Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan kulit.
Vitamin B kompleks seperti B1, B2, dan B3 terkandung dalam daun kelor yang berperan dalam menghasilkan energi dan menjaga kesehatan sistem saraf.
- Mineral
Daun kelor mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, besi, fosfor, dan kalium.
Kandungan kalsium dalam daun kelor tiga kali lebih tinggi dari kandungan kalsium dalam susu.
Kandungan besi dalam daun kelor lebih tinggi daripada dalam daging sapi.
Fosfor dalam daun kelor berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi, serta menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
- Antioksidan
Daun kelor mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Asam Lemak
Daun kelor mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda, seperti oleat dan linoleat.
Asam lemak ini berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Serat
Daun kelor mengandung serat yang cukup tinggi dan baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit usus.
Dengan kandungan zat gizi yang lengkap dan seimbang, daun kelor sangat baik dikonsumsi dalam bentuk sayuran atau diolah menjadi jus atau suplemen kesehatan.
Namun, perlu diperhatikan untuk tidak mengonsumsi daun kelor secara berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping seperti diare dan gangguan pencernaan.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi daun kelor secara teratur.
Khasiat Dan Manfaat Kelor
Kelopak bunga, biji, kulit, batang, akar, dan daun kelor (Moringa oleifera) telah digunakan sebagai bahan obat dan makanan di banyak negara selama berabad-abad.
Berikut adalah beberapa khasiat dan manfaat dari tanaman kelor:
- Sumber nutrisi
Daun kelor mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang, termasuk protein, vitamin A, B, C, E, mineral, antioksidan, asam lemak, dan serat.
Daun kelor juga kaya akan kalsium, magnesium, besi, fosfor, dan kalium.
- Menjaga kesehatan kulit
Kandungan vitamin A dalam daun kelor dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah kerusakan akibat sinar UV.
Daun kelor juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit.
- Menjaga kesehatan mata
Kandungan vitamin A dalam daun kelor juga penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah kerusakan pada retina.
Daun kelor juga mengandung zat lutein dan zeaxanthin yang bermanfaat bagi kesehatan mata.
- Menjaga kesehatan jantung
Daun kelor mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.
Daun kelor juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi
Kandungan kalsium, fosfor, dan magnesium dalam daun kelor dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.
- Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Daun kelor mengandung serat yang dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah sembelit.
Daun kelor juga dapat membantu mengurangi peradangan pada usus.
- Menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh
Kandungan vitamin C dalam daun kelor dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
- Menjaga kesehatan sistem saraf
Kandungan vitamin B kompleks dalam daun kelor dapat membantu menjaga kesehatan sistem saraf dan meningkatkan fungsi otak.
- Menjaga kesehatan tubuh secara umum
Kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang dalam daun kelor dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan meningkatkan energi.
- Menjaga kesehatan tulang rawan
Daun kelor mengandung senyawa glucosamine dan chondroitin yang membantu menjaga kesehatan tulang rawan pada sendi, sehingga dapat mengurangi risiko osteoarthritis.
Itulah beberapa khasiat dan manfaat dari tanaman kelor.
Tanaman kelor sangat baik dikonsumsi sebagai sayuran atau diolah menjadi jus atau suplemen kesehatan.
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi kelor dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti diare dan ganggu
Klasifikasi Ilmiah Kelor
Berikut adalah tabel klasifikasi ilmiah dari tanaman kelor (Moringa oleifera):
Kingdom | Plantae |
---|---|
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Brassicales |
Famili | Moringaceae |
Genus | Moringa |
Spesies | Moringa oleifera |
Nama binomial | Moringa oleifera Lam |
Dalam sistem klasifikasi ilmiah, nama binomial seperti Moringa oleifera adalah nama yang umum digunakan untuk mengidentifikasi spesies tertentu.
"Moringa" adalah genus atau kelompok spesies yang memiliki karakteristik yang sama, sedangkan "oleifera" mengacu pada minyak yang dihasilkan dari biji tanaman ini.
Nama-Nama Lain Kelor
Berikut adalah tabel beberapa nama-nama lain dari tanaman kelor (Moringa oleifera) di berbagai bahasa:
Bahasa | Nama Tanaman Kelor |
---|---|
Indonesia | Kelor, Kelor India |
Inggris | Horseradish tree, drumstick tree, ben oil tree, miracle tree |
Spanyol | Árbol de rábano picante, moringa |
Portugis | Árvore-rábano, acácia-branca, moringueiro |
Prancis | Bènèfique, arbre radis du cheval, moringa |
Jerman | Meerrettichbaum, behenbaum |
Italia | Albero di rafano, sàndalo ceruleo |
Belanda | Paarde radijs boom, moringa |
Jepang | サイヨウノエンドウ (saiyounoenndou) |
Korea | 나무초파 (namuchopha) |
Tiongkok (Mandarin) | 辣木 (lamu), 木鳖子 (mùbiēzǐ) |
Hindi | सहजन (sahijan), मूंगा (munga), सोंजन (sonjan) |
Tamil | Murungai, murungai maram |
Telugu | Munaga, shenaga |
Malayalam | Muringa, murinna |
Kannada | Nugge mara, sohanjna |
Bengali | Sajina, sainjna |
Marathi | Shevga shenga, munga |
Itulah beberapa nama-nama lain dari tanaman kelor di berbagai bahasa.
Nama-nama ini dapat bervariasi tergantung pada daerah atau negara di mana tanaman kelor tumbuh.
Beberapa Ramuan Obat Menggunakan Tanaman Kelor
Tanaman kelor (Moringa oleifera) telah digunakan sebagai bahan obat selama berabad-abad di banyak negara.
Beberapa ramuan obat yang menggunakan tanaman kelor antara lain:
- Ramuan untuk meningkatkan produksi ASI
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor dapat meningkatkan produksi air susu ibu (ASI).
Sebagai ramuan obat, daun kelor dapat diseduh dengan air panas dan diminum sebagai teh.
- Ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Tanaman kelor mengandung banyak senyawa fitokimia, termasuk vitamin, mineral, dan antioksidan.
Dalam bentuk ramuan obat, daun kelor dapat dikonsumsi sebagai sup atau tambahan pada salad untuk meningkatkan asupan nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Ramuan untuk mengurangi inflamasi
Tanaman kelor juga diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Untuk mengurangi inflamasi, daun kelor dapat diseduh dengan air panas dan diminum sebagai teh, atau diolah menjadi ramuan obat dalam bentuk kapsul atau tablet.
- Ramuan untuk mengurangi kadar gula darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman kelor dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada orang yang menderita diabetes.
Untuk mengurangi kadar gula darah, daun kelor dapat dikonsumsi dalam bentuk teh atau diolah menjadi ramuan obat dalam bentuk kapsul atau tablet.
- Ramuan untuk mengatasi masalah pencernaan
Daun kelor juga diketahui memiliki sifat antiinflamasi, antispasmodik, dan antiulcer.
Oleh karena itu, daun kelor dapat digunakan sebagai ramuan obat untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti kembung, diare, dan mual.
Dalam mengonsumsi tanaman kelor sebagai ramuan obat, perlu diingat bahwa dosis dan cara konsumsinya harus sesuai dengan petunjuk dokter atau ahli herbal yang berpengalaman.
Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan medis.